>

Ads 468x60px

Jumat, 12 November 2010

Fase “stress” bagi mahasiswa skripsi 

Skripsi merupakan gabungan mata kuliah pokok yang mendasari dari suatu penelitian. Maka, setiap mahasiswa dituntut untuk “mudeng” mata kuliah-matakuliah yang menjadi dasar tersebut. oleh karena itu, Skripsi mempunyai bobot sks yang paling besar dari mata kuliah yang lain dan merupakan syarat wajib yang harus dikerjakan oleh seorang mahasiswa S1?DIII untuk mendapatkan gelar sarjana/Diploma.

Sebagian besar mahasiswa akan merasa bangga jika telah mengambil mata kuliah ini, karena “sebentar lagi” akan mendapatkan lulus. Akan tetapi, proses penggerjaan skripsi tidak semudah yang kita bayangkan. Ada beberapa tahap yang harus dilalui secara berurutan, yaitu : mengajukan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, pelaporan hasil penelitian dan sidang pendadaran. Semua itu menguras banyak waktu, pikiran dan tentunya biaya yang tidak sedikit. Sesuatu yang tidak boleh dilupakan “setiap kesuksesan pasti diiringi dengan kegagalan”. Seorang mahasiswa skripsi akan mengalami masa-masa sulit yang berujung stress (serem juga ia..!!). Kesulitan itu bisa berupa, intensitas konsultasi pada dosen pembimbing yang kurang (dosennya jarang ngampussss..), hasil penelitian yang kurang sesuai dengan JURNAL acuan sehingga sulit untuk dianalisa penyebabnya dan yang paling parah GAK MUDENG penulisan laporan akhir.

Sebagai insan yang beriman harus percaya bahwa setiap kesulitan ada jalan keluar. Tetapi masalahnya, kapan, dimana kita harus mencari jalan keluar tersebut??? jika dalam waktu yang lama kita tidak menemukan jalan keluarnya kita akan mengalami masa stress berat karena dead lock. Hal ini akan berimbas minimal pengerjaan skripsi yang lama/ganti judul skripsi yang lebih mudah (mulai dari awal lagi deh... L). Alhasil, harus menunda kelulusan.

Akibat yang sering terjadi jika mengalami stress berat karena DEADLOCK dalam pengerjaan skripsi adalah menghilang dari peredaran. Maksudnya adalah menghindar dari dosen pembimbing atau NGGA NGAMPUS dalam jangka waktu yang lama, dengan harapan dosen pembimbing akan lupa. Sungguh mahasiswa yang BODOH (ngga punya iman), yang ada diblack list dosen-dosen yang lain sebagai mahasiswa yang tidak bertanggungjawab. Masalah bukan untuk dihindari tapi untuk dipecahkan. Akan tetapi akibat yang paling fatal adalah psikologis terganggu/GILA. Kalau sudah begini urusannya, kuliah gagal, wisudapun gagal, gelarpun melayang. Anda ngga mau seperti itu kan??

Saya sarankan bagi anda yang belum mengambil matkul skripsi agar terhindari dari fase “stress” :
  • Ambil tema skripsi yang anda kuasai (rasa EGOIS).
  • Pilih dosen pembimbing yang mudah ditemui, care, dapat dipercaya, bisa membagi antara masalah pribadi dengan skripsi.
  • siap mental dan biaya.
  • pendalami matakuliah pendukung tema skripsi.
  • percaya diri bahwa anda mamou mengerjakan.

Tulisan ini bukan bualan belaka akan tetapi suatu realita hasil pengamatan dan pengalaman dari teman-temen penulis. Semoga bermanfaat…!!


Powered By rhirie castle